Kurikulum Madrasah Diniyah

Kurikulum Madrasah Diniyah: Pengertian, Struktur, Tujuan, dan Contoh Implementasi Lengkap

Kurikulum Madrasah Diniyah merupakan pedoman resmi yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan diniyah pada tingkat awwaliyah, wustha, hingga ‘ulya. Di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan agama yang komprehensif, keberadaan kurikulum ini menjadi sangat penting untuk membentuk generasi santri yang berilmu, berakhlak, dan mampu memahami ajaran Islam secara mendalam.

Dalam artikel ini akan dibahas lengkap mulai dari pengertian, dasar hukum, tujuan, struktur kurikulum, mata pelajaran, hingga contoh implementasinya. Artikel ini disusun dengan gaya SEO-friendly untuk memudahkan tampil di halaman pencarian Google.

Apa Itu Kurikulum Madrasah Diniyah?

Kurikulum Madrasah Diniyah adalah seperangkat rencana, tujuan, materi, metode, dan evaluasi pembelajaran yang digunakan dalam proses pendidikan di Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT). Kurikulum ini disusun untuk menanamkan pemahaman agama Islam secara bertahap melalui pembelajaran kitab-kitab klasik (turats) maupun kitab modern.

Kurikulum Madrasah Diniyah

Kurikulum Madrasah Diniyah berbeda dengan kurikulum sekolah formal karena fokus utamanya adalah pendalaman ilmu agama, bukan mata pelajaran umum. Pembelajarannya meliputi tauhid, fiqih, akhlak, hadits, nahwu, shorof, hingga tafsir, sesuai jenjang pendidikan santri.

Dasar Hukum Kurikulum Madrasah Diniyah

Kurikulum Madrasah Diniyah di Indonesia mempunyai dasar hukum yang kuat, antara lain:

  1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
  2. Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam
  3. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Kemenag) terkait Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi MDT
  4. Pedoman Teknis dari Kementerian Agama Kabupaten/Kota

Dengan dasar hukum ini, Madrasah Diniyah Takmiliyah memiliki pijakan resmi dalam pelaksanaan pembelajaran agama Islam.

Tujuan Kurikulum Madrasah Diniyah

Tujuan utama kurikulum ini adalah:

1. Membentuk Santri Berakhlak Karimah

Santri dibimbing agar memiliki akhlak yang baik sesuai ajaran Rasulullah SAW.

2. Menanamkan Dasar Ilmu Agama Islam

Termasuk aqidah, fiqih, Al-Qur’an, hadits, dan akhlak.

3. Mengembangkan Kemampuan Membaca dan Memahami Kitab Kuning

Kemampuan membaca kitab kuning (tanpa harakat) menjadi ciri khas lulusan madrasah diniyah.

4. Membiasakan Santri Beribadah Dengan Benar

Melalui praktik wudhu, sholat, tahlil, dan amaliyah nahdliyah lainnya.

5. Menyiapkan Generasi Muda yang Berkontribusi Positif di Masyarakat

Santri diharapkan mampu menjadi generasi moderat, cinta damai, dan bermanfaat.

Jenjang Pendidikan dalam Madrasah Diniyah

Kurikulum Madrasah Diniyah terbagi dalam tiga jenjang pendidikan, yaitu:

1. Awwaliyah (Dasar)

Untuk anak usia sekolah dasar (kelas 1–3 SD/MI).
Fokus materi:

  • Aqidah
  • Fiqih dasar
  • Akhlak
  • Imla’
  • Baca Tulis Al-Qur’an
  • Hafalan doa harian

2. Wustha (Menengah)

Untuk usia 12–15 tahun.
Materi meliputi:

  • Fiqih menengah
  • Nahwu dasar
  • Shorof
  • Hadits dasar
  • Tafsir
  • Tarikh Islam

3. Ulya (Lanjutan)

Untuk santri tingkat atas.
Materi lebih mendalam seperti:

  • Fiqih kelas tinggi (Fathul Qorib, Fathul Mu’in)
  • Tauhid (Sanusi, Kifayatul Awam)
  • Tafsir Jalalain
  • Nahwu-Shorof lanjutan
  • Bahtsul Masail

Struktur Kurikulum Madrasah Diniyah

Struktur kurikulum umumnya mencakup:

1. Mata Pelajaran Wajib

  • Aqidah
  • Fiqih
  • Akhlak
  • Hadits
  • Tafsir
  • Nahwu
  • Shorof
  • Al-Qur’an

2. Mata Pelajaran Pendukung

  • Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
  • Imla’ / Kitabah
  • Muhadloroh (Latihan Pidato)
  • Tahfidz
  • Amaliyah Taqribiyah

3. Pembiasaan Keagamaan

  • Tahlil bersama
  • Shalat berjamaah
  • Asmaul Husna
  • Khotmil Qur’an
  • Peringatan Hari Besar Islam
  • Kegiatan sosial keagamaan

Contoh Rincian Kurikulum Madrasah Diniyah

Berikut contoh kurikulum untuk jenjang Wustha:

No

Mata Pelajaran

Kitab Rujukan

Alokasi Waktu

1

Fiqih

Fathul Qarib

2 JP

2

Aqidah

Kifayatul Awam

1 JP

3

Akhlak

Akhlakul Banin/Banat

1 JP

4

Nahwu

Jurumiyah

2 JP

5

Shorof

Amtsilatut Tasrifiyah

1 JP

6

Hadits

Arbain Nawawi

1 JP

7

Tafsir

Tafsir Jalalain

1 JP

8

SKI

Tarikh Islam

1 JP

(JP = Jam Pelajaran per pertemuan)

Madrasah Diniyah dapat menyesuaikan kurikulum sesuai kebutuhan lokal dan kemampuan santri.

Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Madrasah Diniyah

  1. Bertahap dan berjenjang
    Pembelajaran dilakukan dari dasar hingga tingkat lanjutan.
  2. Berbasis Kitab Kuning
    Kurikulum menggunakan literatur klasik yang menjadi ciri khas pendidikan pesantren.
  3. Kontekstual dan moderat
    Pembelajaran disesuaikan dengan kehidupan modern tanpa meninggalkan kaidah Ahlussunnah wal Jama’ah.
  4. Penguatan karakter
    Penekanan pada pembiasaan ibadah dan akhlak.
  5. Evaluasi berkelanjutan
    Ujian semester, ujian kenaikan kelas, praktik keagamaan, dan hafalan wajib.

Metode Pembelajaran dalam Kurikulum Madrasah Diniyah

Beberapa metode yang sering digunakan:

1. Sorogan

Santri membaca kitab di hadapan ustadz/kyai, kemudian dikoreksi secara langsung.

2. Bandongan / Wetonan

Ustadz membacakan kitab, kemudian santri menyimak dan memberi makna (ngabsahi).

3. Hafalan

Untuk materi doa, nadzom, hadits, hingga surah-surah pendek.

4. Diskusi (Bahtsul Masail)

Khusus tingkat Ulya untuk melatih berpikir kritis dan memahami permasalahan fiqih.

5. Praktik Ibadah

Wudhu, shalat, khutbah, tahlil, dan amaliyah lain.

Evaluasi dalam Kurikulum Madrasah Diniyah

Evaluasi dilakukan melalui:

  • Ulangan harian
  • Ujian tengah semester
  • Ujian akhir semester
  • Ujian kenaikan tingkat
  • Praktik ibadah dan amaliyah
  • Evaluasi karakter dan kedisiplinan

Keunggulan Kurikulum Madrasah Diniyah

  1. Memperkuat pemahaman agama sejak kecil.
  2. Membiasakan anak berakhlak dan disiplin.
  3. Membekali santri dengan ilmu-ilmu dasar pesantren.
  4. Menguatkan karakter religius dan sosial.
  5. Menjadi pelengkap pendidikan formal (SD/MI/SMP/SMA).

Contoh Implementasi Kurikulum di Madrasah Diniyah

Kurikulum dapat diterapkan melalui:

  • Jadwal belajar sore/malam setelah sekolah formal
  • Program pembiasaan seperti tahlil dan do’a bersama
  • Kegiatan Muhadloroh (latihan pidato)
  • Kelas Tahfidz
  • Kegiatan PHBI
  • Penilaian praktik ibadah
  • Penguatan Bahasa Arab dasar

Dengan manajemen yang baik, kurikulum dapat berjalan optimal meskipun sarana prasarana sederhana.

Kesimpulan

Kurikulum Madrasah Diniyah adalah pedoman penting untuk mencetak generasi santri yang berilmu, berakhlak, dan mencintai Islam secara moderat. Kurikulum ini mencakup materi aqidah, fiqih, akhlak, hadits, tafsir, nahwu, shorof, tahfidz, hingga pembiasaan ibadah.

Dengan penerapan kurikulum yang baik, Madrasah Diniyah dapat menjadi pusat pendidikan agama yang efektif dan relevan di era modern.